ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SYOK SEPSIS
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Syok sepsis merupakan bentuk paling umum syok distributive yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas dan suatu masalah klinis yang kompleks yang sering terjadi pada pasien dengan kondisi yang kritis. Meski telah terjadi peningkatan kecanggihan dari terapi antibiotik, insiden syok sepsis ini terus meningkat selama 50 tahun terakhir yang timbul pada kira- kira satu dari setiap 100 pasien yang dirawat dirumah sakit, dan syok sepsis ini timbul pada sekitar 40% dari pasien tersebut. Tingkat mortalitas pada pasien dengan syok sepsis adalah sekitar 50%. Angka tingkat mortalitas yang tinggi ini mengharuskan pengenalan cepat serta tindakan dini. Perawat di unit keperawatan kritis, dengan pemahaman yang cermat mengenai sepsis dan syok sepsis, dapat memainkan peranan yang penting dalam mendeteksi dan penatalaksanaan klinis dari pasien- pasien tersebut.
Sepsis seringkali didefinisikan sebagai adanya mikroorganisme pathogenic atau toksinnya di dalam aliran darah. Istilah sindrom sepsis didefinisikan sebagai renspon sistemik terhadap sepsis, diwujudkan sebagai takikardia, demam atau hipotermia, takipnea dan merupakan tanda dari perfusi organ yang tidak mencukupi. Tanda dari perfusi organ yang tidak mencukupi termasuk juga adanya penurunan status mental, hipoksemia, penurunan haluaran urine atau peningkatan serum laktat. Apabila sindrom sepsis disertai hipotensi, keadaan ini disebut syok septik.
Syok septik adalah suatu bentuk syok yang menyebar dan vasogenik yang dicirikan oleh adanya penurunan daya tahan vaskuler sistemik serta adanya penyebaran yang tidak normal dari volume vaskuler. Tipe lain dari syok yang menyebar adalah termasuk syok neorogenik dan syok anafilaktik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan teori mengenai syok sepsis dalam asuhan keperawatan khususnya pada ruang intensif.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendefinisikan syok sepsis.
b. Mampu mengidentifikasi factor resiko yang berkaitan dengan timbulnya syok sepsis.
c. Mampu menggambarkan proses- proses pathofisiologis yang terlibat pada syok sepsis.
d. Mampu menjelaskan penatalaksanaan medis yang diantisipasi dan rasional untuk tindakan terhadap syok sepsis.
e. Mampu mengidentifikasi dan menginternalisasi dalam asuhan keperawatan pada klien yang mengalami syok sepsis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Syok septik atau sepsis adalah suatu sindrom respon inflamasi sistemik atau systemic inflammatory response syndrome (SIRS) yang terkait dengan adanya suatu infeksi.
2. Syok septik adalah suatu masalah klinis yang kompleks yang sering terjadi pada pasien dengan kondisi yang kritis (bukune oci).
3. Syok septik adalah suatu bentuk syok yang menyebar dan vasogenik yang dicirikan oleh adanya penurunan daya tahan vaskuler sistemik serta adanya penyebaran yang tidak normal dari volume vaskuler (bukune oci).
4. Syok septic (keracunan darah ) merupakan infeksi bakteri yang menyebar luas ke banyak bagian tubuh , dimana infeksi disebarkan lewat darah dari jaringan ke jaringan lainnya.
5. Syok septik adalah syok yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas yang merupakan bentuk paling umum syok distributif. Pada kasus trauma, syok septik dapat terjadi bila pasien datang terlambat beberapa jam ke rumah sakit. Syok septik terutama terjadi pada pasien-pasien dengan luka tembus abdomen dan kontaminasi rongga peritonium dengan isi usus.
B. Etiologi
1. Peritonitis
Disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uterus dan tuba falopi sering kali akibat dari abortus instrumentalis yang dilakukan dalam kondisi tidak steril.
2. Peritonitis karena ruptur usus
Disebabkan oleh penyakit usus dan kadang-kadang karena trauma
3. Infeksi generalisata
Karena penyebaran dari infeksi kulit biasa, seperti infeksi strepkokokus/ stapilokokus dan pnemokokus , bagian yang biasanya terinfeksi adalah perkemihan, gastrointestinal, dan pulmonal.
4. Infeksi ganggenosa generalisata
Disebabkan oleh basil ganggren, mula-mula menyebar melalui jaringan itu sendiri dan akahirnya lewat darah ke organ lainnya terutama hati
5. Infeksi yang menyebar didalam darah
Disebabkan oleh basil coli.
C. Faktor Resiko
D. Tanda dan Gejala
E. Pathofisiologi
Prinsip Patofisiologi Syok Sepsi
1. Serangkaian peristiwa yang mengarah dari sepsis sampai syok septik, dicetuskan oleh hormonal kompleks serta bahan-bahan kimia yang dihasilkan baik langsung maupun tidak lagsung oleh sistem pertahanan tubuh sebagai respon terhadap efek yang merugikan yang disebabkan oleh toksin bakteri. Aktivasi seluler, hormonal, dan sistem pertahanan kekebalan oleh toksin secara umum mengakibatkan respon peradangan.
2. Respon peradangan ini menghasilkan berbagai mediator kimiawi yang mungkin bertanggung jawab terhadap kekacauan pada banyak sistem yang terkait denga syok septik.
F. Stadium
a. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), ditandai dengan gejala sebagai berikut:
a. Hyperthermia/hypothermia (>38,30C; <35,60C) b. Tachypneu (resp >20/menit)
c. Tachycardia (pulse >100/menit)
d. Leukocytosis >12.000/mm atau Leukopenia <4.000/mm b. Sepsis Infeksi disertai SIRS c. Sepsis Berat Sepsis yang disertai MODS/MOF, hipotensi, oligouri, bahkan anuria d. Sepsis dengan hipotensi Sepsis dengan hipotensi (tekanan sistolik <90 mmHg atau penurunan tekanan sistolik >40 mmHg).
SELENGKAPNYA
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Syok sepsis merupakan bentuk paling umum syok distributive yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas dan suatu masalah klinis yang kompleks yang sering terjadi pada pasien dengan kondisi yang kritis. Meski telah terjadi peningkatan kecanggihan dari terapi antibiotik, insiden syok sepsis ini terus meningkat selama 50 tahun terakhir yang timbul pada kira- kira satu dari setiap 100 pasien yang dirawat dirumah sakit, dan syok sepsis ini timbul pada sekitar 40% dari pasien tersebut. Tingkat mortalitas pada pasien dengan syok sepsis adalah sekitar 50%. Angka tingkat mortalitas yang tinggi ini mengharuskan pengenalan cepat serta tindakan dini. Perawat di unit keperawatan kritis, dengan pemahaman yang cermat mengenai sepsis dan syok sepsis, dapat memainkan peranan yang penting dalam mendeteksi dan penatalaksanaan klinis dari pasien- pasien tersebut.
Sepsis seringkali didefinisikan sebagai adanya mikroorganisme pathogenic atau toksinnya di dalam aliran darah. Istilah sindrom sepsis didefinisikan sebagai renspon sistemik terhadap sepsis, diwujudkan sebagai takikardia, demam atau hipotermia, takipnea dan merupakan tanda dari perfusi organ yang tidak mencukupi. Tanda dari perfusi organ yang tidak mencukupi termasuk juga adanya penurunan status mental, hipoksemia, penurunan haluaran urine atau peningkatan serum laktat. Apabila sindrom sepsis disertai hipotensi, keadaan ini disebut syok septik.
Syok septik adalah suatu bentuk syok yang menyebar dan vasogenik yang dicirikan oleh adanya penurunan daya tahan vaskuler sistemik serta adanya penyebaran yang tidak normal dari volume vaskuler. Tipe lain dari syok yang menyebar adalah termasuk syok neorogenik dan syok anafilaktik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan teori mengenai syok sepsis dalam asuhan keperawatan khususnya pada ruang intensif.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendefinisikan syok sepsis.
b. Mampu mengidentifikasi factor resiko yang berkaitan dengan timbulnya syok sepsis.
c. Mampu menggambarkan proses- proses pathofisiologis yang terlibat pada syok sepsis.
d. Mampu menjelaskan penatalaksanaan medis yang diantisipasi dan rasional untuk tindakan terhadap syok sepsis.
e. Mampu mengidentifikasi dan menginternalisasi dalam asuhan keperawatan pada klien yang mengalami syok sepsis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Syok septik atau sepsis adalah suatu sindrom respon inflamasi sistemik atau systemic inflammatory response syndrome (SIRS) yang terkait dengan adanya suatu infeksi.
2. Syok septik adalah suatu masalah klinis yang kompleks yang sering terjadi pada pasien dengan kondisi yang kritis (bukune oci).
3. Syok septik adalah suatu bentuk syok yang menyebar dan vasogenik yang dicirikan oleh adanya penurunan daya tahan vaskuler sistemik serta adanya penyebaran yang tidak normal dari volume vaskuler (bukune oci).
4. Syok septic (keracunan darah ) merupakan infeksi bakteri yang menyebar luas ke banyak bagian tubuh , dimana infeksi disebarkan lewat darah dari jaringan ke jaringan lainnya.
5. Syok septik adalah syok yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas yang merupakan bentuk paling umum syok distributif. Pada kasus trauma, syok septik dapat terjadi bila pasien datang terlambat beberapa jam ke rumah sakit. Syok septik terutama terjadi pada pasien-pasien dengan luka tembus abdomen dan kontaminasi rongga peritonium dengan isi usus.
B. Etiologi
1. Peritonitis
Disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uterus dan tuba falopi sering kali akibat dari abortus instrumentalis yang dilakukan dalam kondisi tidak steril.
2. Peritonitis karena ruptur usus
Disebabkan oleh penyakit usus dan kadang-kadang karena trauma
3. Infeksi generalisata
Karena penyebaran dari infeksi kulit biasa, seperti infeksi strepkokokus/ stapilokokus dan pnemokokus , bagian yang biasanya terinfeksi adalah perkemihan, gastrointestinal, dan pulmonal.
4. Infeksi ganggenosa generalisata
Disebabkan oleh basil ganggren, mula-mula menyebar melalui jaringan itu sendiri dan akahirnya lewat darah ke organ lainnya terutama hati
5. Infeksi yang menyebar didalam darah
Disebabkan oleh basil coli.
C. Faktor Resiko
D. Tanda dan Gejala
E. Pathofisiologi
Prinsip Patofisiologi Syok Sepsi
1. Serangkaian peristiwa yang mengarah dari sepsis sampai syok septik, dicetuskan oleh hormonal kompleks serta bahan-bahan kimia yang dihasilkan baik langsung maupun tidak lagsung oleh sistem pertahanan tubuh sebagai respon terhadap efek yang merugikan yang disebabkan oleh toksin bakteri. Aktivasi seluler, hormonal, dan sistem pertahanan kekebalan oleh toksin secara umum mengakibatkan respon peradangan.
2. Respon peradangan ini menghasilkan berbagai mediator kimiawi yang mungkin bertanggung jawab terhadap kekacauan pada banyak sistem yang terkait denga syok septik.
F. Stadium
a. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), ditandai dengan gejala sebagai berikut:
a. Hyperthermia/hypothermia (>38,30C; <35,60C) b. Tachypneu (resp >20/menit)
c. Tachycardia (pulse >100/menit)
d. Leukocytosis >12.000/mm atau Leukopenia <4.000/mm b. Sepsis Infeksi disertai SIRS c. Sepsis Berat Sepsis yang disertai MODS/MOF, hipotensi, oligouri, bahkan anuria d. Sepsis dengan hipotensi Sepsis dengan hipotensi (tekanan sistolik <90 mmHg atau penurunan tekanan sistolik >40 mmHg).
SELENGKAPNYA
0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SYOK SEPSIS"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik Pembahasan
Komentar Yang Mengandung Link Aktif Kami Anggap Sebagai Spam..!!