ASKEP
NO | DIAGNOSA | TUJUAN | INTERVENSI | IMPLEMENTASI |
1. | Gangguan pertukaran gas b.d pertukaran membran alveolar-capiler dan ketidakseimbangan ventilasi - perfusi. | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 20 menit, diharapkan klien dapat memperbaiki: 1. Keseimbangan elekrolit dan basa asam: keseimbangan electrolyte dan nonelectrolytes di intra dan exstraccelular. 2. Status pernapasan: gas pertukaran: pertukaran CO2-O2 alveolar, untuk memelihara konsentrasi alterial gas darah 3. Status pernapasan : movement udara dalam dan luar paru- paru 4. Perfusi jaringan: pulmonary: vascularisasi jaringan paru yang adekuat dengan tekanan dan volume serta perfusi alveoli-capiler 5. Vital sign : temperature, pulse, respirasi, tekanan darah, dalam keadaan normal Kriteria hasil 1. Gangguan pertukaran gas klien berkurang 2. Pertukaran gas tidak menimbulkan hal-hal yang berbahaya (tidak terjadi dipnea, sianosis, kelelahan dan lain.lain) 3. Ventilasi atau pernapasan tidak menimbulkan tanda-tanda yang berbahaya (frekwensi pernapasan dalam batas normal, irama pernapasan normal, tidak terjadi dipnea) . | · Menejemen asam-basa: pemantauan keseimbangan asam-basa guna mencegah komplikasi yang diakibatkannya · Manajemen Airway: fasilitasi patensi aliran udara · Hemodinamik regulation: pemantauan aliran darah (preload, afterload dan kontraksinya). · Hasil data Lab: interprestasi kritikal analisa data lab untuk membantu membuat keputusan klinis · Terapi oksigen: perhitungan oksigen dan monitoring oksigen. · Monitor pernafasan: analisa data untuk menjamin patensi jalan nafas dan adekuatnya pertukaran gas · Bantuan pernafasan: kenaikan pola pernafasan mengoptimalkan pertukaran O2-CO2 di paru · Monitor vital sign :analisa kardiovaskuler pernafasan dan data suhu badan untuk memutuskan dan mengatasi masalah | · mengontrol asam-basa guna mencegah komplikasi yang diakibatkannya · Mengontrol jalan nafas dengan memfasilitasi patensi aliran udara · Memantau aliran darah (preload, afterload dan kontraksinya). · Menginterprestasikan kritikal analisa data lab untuk membantu membuat keputusan klinis · Memperhitungkan dan monitoring oksigen. · Menganalisa data untuk menjamin patensi jalan nafas dan adekuatnya pertukaran gas · Memberi bantuan pernafasan untuk mengoptimalkan pola pernafasan dan pertukaran O2-CO2 di paru · Memonitor vital sign (pernafasan dan suhu badan) untuk memutuskan dan mengatasi masalah |
2. | Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan dan kontrol dari neuromuskuler | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam, diharapkan klien dapat memperbaiki: 1. Ambulasi: mampu untuk berpindah tempat dan bergerak dengan maksud tertentu 2. Fungsi sensori: dapat melakukan posisi dan gerak badan secara leluasa. Kriteria hasil : 1. Klien mampu berjalan 2. Klien mampu menggerakkan otot dan sendi 3. Klien dapat melakukan ADL dengan mandiri atau dengan dibantu 4. Klien dapat melakukan aktifitas mobilisasi secara mandiri atau dengan bantuan | · Latihan kekuatan otot: fasilitasi klien dalam melakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan otot · Terapi ambulasi: Bantu klien dengan berjalan untuk memelihara dan memulihkan gerakan dan fungsi badan selama pengobatan · Terapi control otot: gunakan protocol untuk meningkatkan gerak badan yang terkendali · Posisikan klien untuk memelihara kenyamanan | · Memfasilitasi klien dalam melakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan otot · membantu klien dengan berjalan untuk memelihara dan memulihkan gerakan dan fungsi badan selama pengobatan · Menggunakan protocol untuk meningkatkan gerak badan yang terkendali · Memposisikan klien untuk memelihara kenyamanan |
3. | Kerusakan komunikasi verbal b.d kelemahan sistem muskuloskeletal | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam, diharapkan klien dapat memperbaiki: 1. Kemampuan komunikasi: kemampuan untuk menerima, mengartikan, dan mengungkapkan pesan yang dikatakan , ditulis dan non verbal 2. Komunikasi: Kemampuan Ekspresi: kemampuan untuk mengungkapkan dan mengartikan pesan verbal atau non verbal 3. Komunikasi: kemampuan reseptif: kemampuan untuk menerima dan mengartikan pesan verbal atau non verbal. Dengan criteria hasil : 1. Klien mampu menggunakan tulisan dan bahasa non verbal. 1. Klien mampu menggunakan tanda bahasa. 2. Klien mampu menggunakan foto dan gambar. 3. Klien mampu menerima pesan dari orang lain. 4. Klien mampu membalas pesan yang diterima | § Anjurkan kehadiran pada pertemuan kelompok untuk melakukan kontak interpersonal. § Anjurkan pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan mengulangi permintaan. § Anjurkan ekspresi diri dengan cara lain yang dapat memberikan informasi. § Gunakan kertas atau pensil atau gambar untuk memfasilitasi komunikasi dua arah. § Bicara perlahan dengan jarak dekat dan tenang cara bicara menghadap kearah pasien. § Dapatkan perhatian pasien dengan sentuhan. § Berikan petunjuk dengan jelas dan sederhana misalnya, sentuh lengan pasien dan berkata “berjalanlah bersama saya” Aktivitas kolaboratif · Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan terapi berbicara. · Bantu pasien atau keluarga untuk melokasikan sumber-sumber bantuan berkomunikasi. · Anjurkan kebutuhan untuk follow up dengan ahli patologi bicara setelah pulang. | ü menganjurkan kehadiran pada pertemuan kelompok untuk melakukan kontak interpersonal. ü menganjurkan pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan mengulangi permintaan. ü menganjurkan ekspresi diri dengan cara lain yang dapat memberikan informasi pada keluarga. ü menggunakan kertas atau pensil atau gambar untuk memfasilitasi komunikasi dua arah. ü berbicarah perlahan dengan jarak dekat dan tenang cara bicara menghadap kearah pasian. ü Dapatkan perhatian pasien dengan sentuhan. ü Berikan petunjuk dengan jelas dan sederhana misalnya, sentuh lengan pasien dan berkata “berjalanlah bersama saya” Aktivitas kolaboratif · Mengkonsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan terapi berbicara. · Membantu pasien atau keluarga untuk melokasikan sumber-sumber bantuan berkomunikasi. · Menganjurkan kebutuhan untuk follow up dengan ahli patologi bicara setelah pulang. |
4. | Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d kesulitan untuk mengunyah dan menelan | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam, diharapkan klien dapat memenuhi: Ø Kebutuhan makanan dan cairan tercukupi Ø Asupan gizi dalam tubuh Ø Pencapaian dan pemeliharaan berat badan yang optimal bagi kesehataan secara mandiri. Kriteria hasil : 1. Klien dapat meningkatkan status nutrisi. 2. Klien dapat melaporkan tingkat energy yang` adekuat. 3. BMI dan berat badan klien dalam batas normal. | Ø Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Ø Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ø Monitor jumlah nutrisi dan kalori Ø Berikan kalori tentang kebutuhan nutrisi Ø Monitor BB klien dalam batas normal Ø Monitor adanya penurunan berat badan Ø Monitor kalori dan intake nutrisi. Ø Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana membuat catatan makanan harian Ø Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Ø Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan penyebab gizi berubah | Ø mengkaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Ø meyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ø memonitor jumlah nutrisi dan kalori Ø memberikan kalori tentang kebutuhan nutrisi Ø memonitor BB klien dalam batas normal Ø memonitor adanya penurunan berat badan Ø Memonitor kalori dan intake nutrisi. Ø mengajarkan pasien dan keluarga bagaimana membuat catatan makanan harian Ø berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Ø Berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan penyebab gizi berubah |
5. | Gangguan persepsi sensori: visual b.d perubahan sensori (transmisi, integritas dan penangkapan) | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam, diharapkan klien dapat memenuhi: · Gambaran tubuh: persepsi positif dari penampilan dan fungsi tubuh. · Orientasi kognitif: kemampuan untuk mengidentifikasi orang, tempat, dan waktu · Melalui kontrol disorted: menahan diri dari gangguan pada persepsi, proses berpikir, dan berpikir konten · Sensoriy fungsi: sejauh mana klien dapat melihat dengan atau tanpa alat bantu vision · Perilaku pertahanan penglihatan: tindakan untuk mengurangi kelemahan penglihatan. Kriteria hasil : 1. Klien dapat menggambarkan body image secara positif 2. Klien mampu mengidentifikasi waktu, tempat dan orang 3. Klien mampu berinterkasi dengan orang lain 4. Klien dapat mengurangi penurunan sensori dengan memaksimalkan penggunaan alat bantu. | · Peningkatan citra tubuh: tingkatkan persepsi pasien terhadap penglihatanya · Stimulasi kognitif: edukasi tentang pemahaman lingkungan dengan pemanfaatan stimulus direncanakan · Manajemen lingkungan : Berikan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman. · Orientasi ralita : Ajarkan pasien untuk mengidentifikasi tempat, orang dan lingkungan · Kolaborasi dengan fisioterapi untuk melatih kemampuan penglihatan | · Meningkatan citra tubuh: tingkatkan persepsi pasien terhadap penglihatanya · Menstimulasi kognitif: edukasi tentang pemahaman lingkungan dengan pemanfaatan stimulus direncanakan · Memanajemen lingkungan : Berikan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman. · Mengorientasi ralita : Ajarkan pasien untuk mengidentifikasi tempat, orang dan lingkungan. · Berkolaborasi dengan fisioterapi untuk melatih kemampuan penglihatan |
0 Response to "ASKEP"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik Pembahasan
Komentar Yang Mengandung Link Aktif Kami Anggap Sebagai Spam..!!