Penjelasan Besi dan Baja
Benda-benda disekeliling kita terdiri dari beberapa macam. Baik itu dari jenis, warna, bahan serta bentuk yang beraneka ragam. Benda-benda yang sering digunakan manusia biasanya terbuat dari bahan plastic, kayu dan besi atau baja. Misalnya saja kendaraan dan bangunan rumah, pabrik dan gedung perkantoran juga pasti menggunakan bahan baja atau besi . Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit wawasan tentang pengetahuan dasar baja.
Baja adalah logam besi yang mengandung karbon tidak lebih dari 2,06 % dengan beberapa komposisi paduan lainnya yang terbatas seperti Si, Mn, P, S. Dan disebut dengan baja paduan jika dipadu dengan unsur logam lainnya dalam jumlah tertentu.
1. Besi (Fe). Elemen besi merupakan unsur pokok baja di mana elemen ini persentasenya sangat tinggi, bahkan sampai 100 % (yang disebut baja non paduan). Besi murni tersebut mempunyai titik cair 15400 C dan mempunyai massa jenis 7, 86 kg/dm3.
2. Karbon ( C ). Karbon adalah bahan paduan untuk pembuatan baja, persentase Karbon berkisar r 0,05 % dalam tingkat yang paling lunak, hingga r1,4 % dalam tingkat yang paling keras (pada batasan unsur C maksimal untuk baja perkakas).
Baja juga mengandung Manganese, Silisium, Sulfur dan Fosfor dalam jumlah kecil sehingga disebut dengan baja paduan. Besi tuang mengandung elemen yang sama tetapi kandungan karbonnya lebih tinggi, antara 3 % hingga 4,5 %. Hal inilah yang menyebabkan baja tuang tersebut rapuh, sehingga saat dibentuk dengan mesin sisa pemotongannya dalam bentuk kepingan-kepingan (sayatan-sayatan) kecil.
Kandungan bahan karbon juga sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat mekanis baja. Baik daya rentang maupun kekerasan baja bisa diperkuat dengan mempertinggi kandungan karbon. Akan tetapi kelenturannya, yang diukur dengan persentase kemahiran pada uji tarik, menurun hingga mencapai nilai yang sangat rendah pada kandungan karbon 0,9%.
Tingkat kekerasan serta kelenturan pada baja juga memiliki pengaruh yang sangat besar seiring dengan persentase kandungan karbon yang dapat mempengaruhi tingkat kekerasannya. Serta campuran bahan lain yang juga bisa menambah tingkat kelenturan baja.
Kekerasan yang berarti, daya tahan terhadap hentakan mendadak akan menurun secara tetap sejalan dengan penambahan kandungan karbon dan mencapai nilai yang cukup rendah pada kandungan karbon 0,14 %, bila dinormalkan memiliki nilai Izod (Impact ) 134 Joule. Kerapuhan berbanding terbalik dengan kekerasan, dimana semakin meningkat dengan bertambahnya kandungan karbon, maka baja akan semakin sulit dibentuk dengan mesin
Berikut ini adalah persentase kandungan bahan karbon yang terdapat pada baja sehingga dapat digolongkan kedalam beberapa jenis baja.
• Mild Steel (Baja Lunak) Sampai 0,3
• Baja Karbon Rendah Sampai 0,23 hingga 0,35
• Baja Karbon Medium Sampai 0,35 hingga 0,5
• Baja Karbon Tinggi Sampai 0,5 hingga 0,8
• Baja Perkakas (Baja Tool) Sampai 0,7 hingga 1,4
Persentase dari kandungan Sulfur dan Pospor juga harus dijaga pada angka yang rendah pada baja, karena akan membuat baja menjadi lunak dan untuk kandungan Sulfur bisa menjadi panas dalam waktu yang pendek dan ini semua akan membuat baja menjadi getas.
Penambahan bahan Manganese (Mn) dan Silisuim (Si) memperkaya sifat-sifat mekanis baja, dan jika ditambahkan dalam jumlah yang relatif besar, maka baja tersebut disebut dengan baja paduan. Persentase dari unsur-unsur bahan paduan pembentuk baja karbon adalah seperti berikut.
· Karbon ( C ) - 0,05 - 1,4 %
· Manganese (Mn) - 0,03 - 0,7 %
· Silisium (Si) - 0,15 - 0,3 %
· Sulfur (S) - 0,06 % (maksimum)
· Fosfor (P) - 0,06 % (maksimum)
Itulah sedikit penjelasan mengenai baja beserta kandungan bahan-bahan pembentuk baja yang biasa digunakan. Semoga bias menambah wawasan kita semua.
0 Response to "Penjelasan Besi dan Baja"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik Pembahasan
Komentar Yang Mengandung Link Aktif Kami Anggap Sebagai Spam..!!