FILSAFAT
PENDAHULUAN
Filsafat adalah hasil akal pemikiran seorang manusia yang mencari kebenaran dan hakikat segala sesuatu. Dengan kata lain ilmu yang mencari hakikat kebenaran dalam segala sesuatu. Sedangkan ilmu-ilmu selain filsafat, bergerak dari tidak tahu kepada tahu, dan ilmu filsafat sendiri bergerak dari tidak tahu kepada tahu selanjutnya kepada hakikat
Filsafat tidak berbeda dengan ilmu-ilmu lain dalam obyek yang di selidikinya yaitu mengenai yang ada : manusia, alam, dan Tuhan. Filsafat tidak dapat didefinisikan, di konsep, dan di pahami, kalau tidak melahirkan
- Ketakjuban
- Ketidakpuasan
- Hasrat bertanya
- Keraguan
Untuk lebih rincinya akan dijelaskan pada pembahasan makalah dibawah ini
PEMBAHASAN
Beberapa pengertian Filsafat
Filsafat banyak mempunyai arti sebagaimana filsuf menggunakannya. Beberapa definisi antara lain :
• Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
• Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata.
• Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakekatnya keabsahannya, dan nilainya.
• Penyelidikan atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.
• Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu dan melihat apa yang dikatakan oleh individu.
• Menurut Aristoteles pythagoras. Dia menemukan bahwa manusia dapat dibagi iga tipe: mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang mencintai kegiatan, dan mereka yang mencintai kebijaksanaan. Tujuan kebijaksanaan dalam pandangannya menyangkut kemajuan menuju keselamatan dalam hal keagamaan.
• Seperti Socarates menganggap pengetahuan tentang diri sendiri, melalui pencapaian kejelasan konseptual, sebagai fungsi filsafat.
• Bagi plato, obyek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran mutlak (keduanya sama dalam pandangannya ), lewat dialektika.
• Aristoteles mengetengahkan bahwa filsafat berurusan dengan penelitian sebab-sebab dan prinsip-prinsip segala sesuatu, dalam arti ini, filsafat kelihatannya identik dengan totalitas pengetahuan manusia. Tetapi dalam disiplin filsafat pada umumnya terdapat dalam disiplin lain. Filsafat pertama, yang ia namakan juga ”teologi” . Ini menyangkut prinsip-prinsip dan sebab-sebab terakhir, yang meliputi ide Tuhan, prinsip segala prinsip dan sebab segala sebab.
• Dalam pemikiran Yunani kuno pernah filsafat dibuat praktis. Filsafat dari Kirene, Hegesias misalnya, berkeyakinan bahwa filsafat berfungsi mengajarkan car menghindari penderitaan. Banyak kaum Epikurean menganut pandangan yang sama. Kaum Stoa menganggap perolehan apathia (ketenteraman batin) sebagai tujuan filsafat.
• Neoplatonisme percaya bahwa tujuan filsafat ialah bersekutu dengan Yang Ilahi.
• Pada abad pertengahan filsafat dianggap mengganggu kehidupan iman, kecuali diabdikan dengan teologi. Iman mesti mendahului akal. Dengan demikian teologi membawa kita kepada titik dimana akal tidak lagi berfungsi. Bagi Descrates, filsafat merupakan perbentangan atau penyikapan kebenaran terakhir. Titik tolaknya ditemukan dengan mendesak keraguan sampai ke batasnya, dan tersingkaplah batas itu, yakni kepastian tentang eksistensi sendiri.
• Locke berpendapat bahwa filsafat menuntut suatu analisis ide-ide yang memenuhi pikiran kita. Dalam analisis ini ide-ide dikupas agar terungkap unsur-unsurnya.
• Saint Simon yakin, filsafat menjadi alat pengharmonisan dunia.
• Hegel berpendapat bahwa filsafat bertugas mendeduksi kategori-katagori. Maksudnya ide-ide pokok untuk penafsiran hakikat semua hal. Dalam filsafat melalui sejarahnya menghadirkan kebenaran mutlak dalam bentuk mutlak.
• Nietzsche yakin misi pribadinya ialah berfilsafat dengan palu. Menurutnya, menghilangkan pengertian-pengertian yang sudah usang dalam dirinya merupakan kebaikan yang positif.
• Husserl memahami filsafat sebagai analisis fenomenologis yang dimaksudkan untuk menemukan esensi-esensi dalam pengalaman.
• Bergson mengutarakan bahwa filsafat pada pokoknya merupakan disiplin intuitif, sebab akal memfalsifikasikan kenyataan. Kendati demikian, kalau dinamisme intuisi diberikan peranan sentral, maka hakikat statis akal kan berguna dalam memperkirakan apa yang akan dicapai secara intuitif.
• Pada hematnya Cassirer, filsafat bertugas menelusuri perkembangan bentuk simbolis dalam semua bidang pemikiran sebagai ungkapan kemanusiaan.
• Schlick menemukan dua tugas untuk filsafat. Pertama, eksplorasi logika ilmu pengetahuan . Kedua, pemurnian bahasa filosofis.
• C.D Broad membedakan antara filsafat spekulatif dan filsafat kritis. Menurutnya, ia sendiri bertugas menguraikan banyak alternatif problem-problem pokok. Jadi, memberi sumbangan kepada bidang filsafat kritis.
• Pada hemat Heidegger, filsafat bertujuan menemukan kembali makan being, suatu warisan yang menurutnya dianut oleh filsafat Yunani kuno dulu.
• Wittgenstein pada awalnya memandang filsafat sebagai analisis wisdom bahwa “filsafat adalah penyakit yang disembuhkan ”, tapi kemudian ia melihat bahwa filsafat mempunyai peranan dalam menganalisis kelompok-kelompok konsep.
• Ryle melihat fungsi filsafat sebagai analisis category mistakes (kekeliruan katagori). Menurutnya, banyak filsuf jatuh kedalam category mistakes ini.
- Filsafat klasik
Disebut falsafah klasik karena falsafah yang di bangunnya mampu menguasai sistem pengetahuan alam pikiran barat kurang lebih dua ribu tahun. Filsuf klasik muncul berusaha untuk membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami pendangkalan dan lemahnya tanggung jawab manusia karena pengaruh negatif dari para filsuf aliran sofisme.
Adapun yang dimaksud para filsuf klasik adalah Socrates, Plato, Dan Aristoteles.
1. Socrates
Socrates hidup sezaman dengan aliran sofisme, ia terkenal sebagai orang yang berbudi baik, jujur dan adil. Penyampaian pemikirannya menggunakan metode tanya jawab, sebab banyak menarik simpati masyarakat sekitarnya. Namun metode tersebut sebagian masyarakat yang ada pada zaman Socrates kurang disenangi dengan menuduh Socrates sebagai orang yang merusak moral masyarakat di Negerinya. Selain itu ia dituduh menolak dewa-dewa atau Tuhan-tuhan yang telah diakui negara.
Adapun falsafah Socrates ia menyatakan adanya kebenaran obyektif dengan menggunakan metode dialektika, metode ini sangat praktis yang di implementasikan lewat percakapan, dan menganalisis pendapat-pendapat individu .
2. Plato
Dalam pemikiran Plato ia memperkuat pendapat gurunya Socrates dalam menghadapi kaum sofisme. Pemikiran falsafah plato, dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan warna-warni, semua itu hanyalah bayangan dari dunia idea, hakekatnya tiruan dari dunia idea, karena itulah dunia pengalaman berubah-berubah , sebab merupakan tiruan yang tidak sempurna dari dunia idea . Dunia idea mempunyai tingkatan sendiri, diantaranya idea yang tertinggi adalah idea kebaikan, dibawahnya idea jiwa manusia yang menggerakkan dunia, dan idea keindahan yang melahirkan seni, ilmu, pendidikan, dan politik.
3. Aristoteles
Dalam dunia filsafat Aristoteles terkenal sebagai bapak logika. Logikanya disebut tradisional karena nantinya akan berkembang apa yang disebut logika modern. Logika Aristoteles sering disebut logika formal. Mayoritas kaum sofisme menganggap bahwa manusia tidak akan mampu memperoleh kebenaran, akan tetapi Aristoteles menyatakan bahwa manusia bisa dapat mencapai kebenaran dengan metafisisnya.
- Filsafat Pertengahan
Pada zaman abad pertengahan dapat dikatakan sebagai abad kegelapan, karena berdasarkan pendekatan sejarah gereja. Pada saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Apabila terdapat pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja orang yang mengemukakannya tersebut akan mendapat hukuman berat. Pihak gereja melarang adanya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu kajian terhadap agama yang tidak berdasarkan ketentuan gereja akan mendapat larangan yang ketat.
Sedangkan ciri-ciri pemikiran filsafat barat abad pertengahan adalah
- Cara berfilsafat dipimpin oleh gereja
- Berfilsafat dalam lingkungan ajaran Aristoteles
- Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus dan lain-lain
- Filsafat abad modern
Ketika di dunia barat sudah biasa membagi tahapan sejarah pemikiran menjadi tiga periode
- Zaman kuno (ancient), menurut mereka zaman ini terdapat kemajuan manusia.
- Zaman pertengahan (medical), zaman ini alam pemikiran didominasi oleh gereja, kebebasan berpikir sangat terbatas, dan perkembangan sains sangat sulit serta perkembangan filsafat terhambat.
- Zaman Modern, yakni zaman sesudah zaman abad pertengahan berakhir hingga sekarang.
Zaman modern sangat di nanti-nanti oleh banyak pemikir manakala mereka mengingat zaman kuno ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak ditekan diluar dirinya. Ciri-ciri filsafat modern antara lain menghidupkan kembali rasionalisme keilmuan subyektifisme (individualisme), humanisme dan lepas dari pengaruh atau dominasi agama (gereja). Menurut J. burekhardt konsep sejarah pemikiran yang merujuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kembali kebebasan berpikir sebagai periode yang dilawankan dengan periode abad pertengahan
Persamaan Definisi Filsafat Berbagai Zaman
Pada zaman abad klasik dan pada abad pertengahan menurut penulis tidak ada persamaan akan tetapi, pada zaman klasik dan zaman modern terdapat persamaan pemikiran, yaitu sama-sama mewujudkan pemikiran filsafat yang bersifat positif untuk membangkitkan dunia pemikiran filsafat seperti rasionalisme, subyektivitsme, dan individualisme .
Perbedaan Pemikiran Filsafat Dalam Tiga Periode
Dunia filsafat pada abad klasik sejalan dengan abad modern mempunyai satu tujuan yaitu, menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran yang rasionalis berdasarkan empiris yang bersifat positif. Namun pada abad pertengahan, pemikiran filsafat vacuum yang terdominasi oleh ajaran teologis (gereja) dan kebebasan berpikir sangat terbatas, perkembangan sains sangat sulit serta perkembangan filsafat terhambat.
KESIMPULAN
Memahami filsafat tidak hanya mengetahui asal usul dan arti istilah yang digunakan , melainkan juga harus memperhatikan konsep dan definisi yang diberikan filsuf menurut pemikiran mereka masing-masing. Akan tetapi perlu dikatakan bahwa konsep dan definisi yang diberikan filsuf tidak sama.
Konsep atau gagasan dan definisi filsafat yang begitu banyak tidak perlu untuk di bingungkan , bahkan sebaliknya justru menunjukkan betapa luasnya samudera filsafat , sehingga tidak terbatasi oleh sejumlah batasan yang akan mempersempit ruang gerak filsafat. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan dalam dunia pemikiran filsafat baik dari segi zamannya itu merupakan suatu keharusan bagi filsafat , sebab kesamaan dan kesatuan pemikiran serta pandangan justru akan mematikan dan menguburkan filsafat untuk selama-lamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Syadali Ahmad, Mudzakir. Filsafat Umum. CV Pustaka Setia: Bandung, 2004
Bagus Lorens, Kamus Filsafat. PT Gramedia pustaka Utama : Jakarta, 2002
Filsafat adalah hasil akal pemikiran seorang manusia yang mencari kebenaran dan hakikat segala sesuatu. Dengan kata lain ilmu yang mencari hakikat kebenaran dalam segala sesuatu. Sedangkan ilmu-ilmu selain filsafat, bergerak dari tidak tahu kepada tahu, dan ilmu filsafat sendiri bergerak dari tidak tahu kepada tahu selanjutnya kepada hakikat
Filsafat tidak berbeda dengan ilmu-ilmu lain dalam obyek yang di selidikinya yaitu mengenai yang ada : manusia, alam, dan Tuhan. Filsafat tidak dapat didefinisikan, di konsep, dan di pahami, kalau tidak melahirkan
- Ketakjuban
- Ketidakpuasan
- Hasrat bertanya
- Keraguan
Untuk lebih rincinya akan dijelaskan pada pembahasan makalah dibawah ini
PEMBAHASAN
Beberapa pengertian Filsafat
Filsafat banyak mempunyai arti sebagaimana filsuf menggunakannya. Beberapa definisi antara lain :
• Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
• Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata.
• Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakekatnya keabsahannya, dan nilainya.
• Penyelidikan atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.
• Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu dan melihat apa yang dikatakan oleh individu.
• Menurut Aristoteles pythagoras. Dia menemukan bahwa manusia dapat dibagi iga tipe: mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang mencintai kegiatan, dan mereka yang mencintai kebijaksanaan. Tujuan kebijaksanaan dalam pandangannya menyangkut kemajuan menuju keselamatan dalam hal keagamaan.
• Seperti Socarates menganggap pengetahuan tentang diri sendiri, melalui pencapaian kejelasan konseptual, sebagai fungsi filsafat.
• Bagi plato, obyek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran mutlak (keduanya sama dalam pandangannya ), lewat dialektika.
• Aristoteles mengetengahkan bahwa filsafat berurusan dengan penelitian sebab-sebab dan prinsip-prinsip segala sesuatu, dalam arti ini, filsafat kelihatannya identik dengan totalitas pengetahuan manusia. Tetapi dalam disiplin filsafat pada umumnya terdapat dalam disiplin lain. Filsafat pertama, yang ia namakan juga ”teologi” . Ini menyangkut prinsip-prinsip dan sebab-sebab terakhir, yang meliputi ide Tuhan, prinsip segala prinsip dan sebab segala sebab.
• Dalam pemikiran Yunani kuno pernah filsafat dibuat praktis. Filsafat dari Kirene, Hegesias misalnya, berkeyakinan bahwa filsafat berfungsi mengajarkan car menghindari penderitaan. Banyak kaum Epikurean menganut pandangan yang sama. Kaum Stoa menganggap perolehan apathia (ketenteraman batin) sebagai tujuan filsafat.
• Neoplatonisme percaya bahwa tujuan filsafat ialah bersekutu dengan Yang Ilahi.
• Pada abad pertengahan filsafat dianggap mengganggu kehidupan iman, kecuali diabdikan dengan teologi. Iman mesti mendahului akal. Dengan demikian teologi membawa kita kepada titik dimana akal tidak lagi berfungsi. Bagi Descrates, filsafat merupakan perbentangan atau penyikapan kebenaran terakhir. Titik tolaknya ditemukan dengan mendesak keraguan sampai ke batasnya, dan tersingkaplah batas itu, yakni kepastian tentang eksistensi sendiri.
• Locke berpendapat bahwa filsafat menuntut suatu analisis ide-ide yang memenuhi pikiran kita. Dalam analisis ini ide-ide dikupas agar terungkap unsur-unsurnya.
• Saint Simon yakin, filsafat menjadi alat pengharmonisan dunia.
• Hegel berpendapat bahwa filsafat bertugas mendeduksi kategori-katagori. Maksudnya ide-ide pokok untuk penafsiran hakikat semua hal. Dalam filsafat melalui sejarahnya menghadirkan kebenaran mutlak dalam bentuk mutlak.
• Nietzsche yakin misi pribadinya ialah berfilsafat dengan palu. Menurutnya, menghilangkan pengertian-pengertian yang sudah usang dalam dirinya merupakan kebaikan yang positif.
• Husserl memahami filsafat sebagai analisis fenomenologis yang dimaksudkan untuk menemukan esensi-esensi dalam pengalaman.
• Bergson mengutarakan bahwa filsafat pada pokoknya merupakan disiplin intuitif, sebab akal memfalsifikasikan kenyataan. Kendati demikian, kalau dinamisme intuisi diberikan peranan sentral, maka hakikat statis akal kan berguna dalam memperkirakan apa yang akan dicapai secara intuitif.
• Pada hematnya Cassirer, filsafat bertugas menelusuri perkembangan bentuk simbolis dalam semua bidang pemikiran sebagai ungkapan kemanusiaan.
• Schlick menemukan dua tugas untuk filsafat. Pertama, eksplorasi logika ilmu pengetahuan . Kedua, pemurnian bahasa filosofis.
• C.D Broad membedakan antara filsafat spekulatif dan filsafat kritis. Menurutnya, ia sendiri bertugas menguraikan banyak alternatif problem-problem pokok. Jadi, memberi sumbangan kepada bidang filsafat kritis.
• Pada hemat Heidegger, filsafat bertujuan menemukan kembali makan being, suatu warisan yang menurutnya dianut oleh filsafat Yunani kuno dulu.
• Wittgenstein pada awalnya memandang filsafat sebagai analisis wisdom bahwa “filsafat adalah penyakit yang disembuhkan ”, tapi kemudian ia melihat bahwa filsafat mempunyai peranan dalam menganalisis kelompok-kelompok konsep.
• Ryle melihat fungsi filsafat sebagai analisis category mistakes (kekeliruan katagori). Menurutnya, banyak filsuf jatuh kedalam category mistakes ini.
- Filsafat klasik
Disebut falsafah klasik karena falsafah yang di bangunnya mampu menguasai sistem pengetahuan alam pikiran barat kurang lebih dua ribu tahun. Filsuf klasik muncul berusaha untuk membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang waktu itu mengalami pendangkalan dan lemahnya tanggung jawab manusia karena pengaruh negatif dari para filsuf aliran sofisme.
Adapun yang dimaksud para filsuf klasik adalah Socrates, Plato, Dan Aristoteles.
1. Socrates
Socrates hidup sezaman dengan aliran sofisme, ia terkenal sebagai orang yang berbudi baik, jujur dan adil. Penyampaian pemikirannya menggunakan metode tanya jawab, sebab banyak menarik simpati masyarakat sekitarnya. Namun metode tersebut sebagian masyarakat yang ada pada zaman Socrates kurang disenangi dengan menuduh Socrates sebagai orang yang merusak moral masyarakat di Negerinya. Selain itu ia dituduh menolak dewa-dewa atau Tuhan-tuhan yang telah diakui negara.
Adapun falsafah Socrates ia menyatakan adanya kebenaran obyektif dengan menggunakan metode dialektika, metode ini sangat praktis yang di implementasikan lewat percakapan, dan menganalisis pendapat-pendapat individu .
2. Plato
Dalam pemikiran Plato ia memperkuat pendapat gurunya Socrates dalam menghadapi kaum sofisme. Pemikiran falsafah plato, dunia lahir adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan warna-warni, semua itu hanyalah bayangan dari dunia idea, hakekatnya tiruan dari dunia idea, karena itulah dunia pengalaman berubah-berubah , sebab merupakan tiruan yang tidak sempurna dari dunia idea . Dunia idea mempunyai tingkatan sendiri, diantaranya idea yang tertinggi adalah idea kebaikan, dibawahnya idea jiwa manusia yang menggerakkan dunia, dan idea keindahan yang melahirkan seni, ilmu, pendidikan, dan politik.
3. Aristoteles
Dalam dunia filsafat Aristoteles terkenal sebagai bapak logika. Logikanya disebut tradisional karena nantinya akan berkembang apa yang disebut logika modern. Logika Aristoteles sering disebut logika formal. Mayoritas kaum sofisme menganggap bahwa manusia tidak akan mampu memperoleh kebenaran, akan tetapi Aristoteles menyatakan bahwa manusia bisa dapat mencapai kebenaran dengan metafisisnya.
- Filsafat Pertengahan
Pada zaman abad pertengahan dapat dikatakan sebagai abad kegelapan, karena berdasarkan pendekatan sejarah gereja. Pada saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Apabila terdapat pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja orang yang mengemukakannya tersebut akan mendapat hukuman berat. Pihak gereja melarang adanya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu kajian terhadap agama yang tidak berdasarkan ketentuan gereja akan mendapat larangan yang ketat.
Sedangkan ciri-ciri pemikiran filsafat barat abad pertengahan adalah
- Cara berfilsafat dipimpin oleh gereja
- Berfilsafat dalam lingkungan ajaran Aristoteles
- Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus dan lain-lain
- Filsafat abad modern
Ketika di dunia barat sudah biasa membagi tahapan sejarah pemikiran menjadi tiga periode
- Zaman kuno (ancient), menurut mereka zaman ini terdapat kemajuan manusia.
- Zaman pertengahan (medical), zaman ini alam pemikiran didominasi oleh gereja, kebebasan berpikir sangat terbatas, dan perkembangan sains sangat sulit serta perkembangan filsafat terhambat.
- Zaman Modern, yakni zaman sesudah zaman abad pertengahan berakhir hingga sekarang.
Zaman modern sangat di nanti-nanti oleh banyak pemikir manakala mereka mengingat zaman kuno ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak ditekan diluar dirinya. Ciri-ciri filsafat modern antara lain menghidupkan kembali rasionalisme keilmuan subyektifisme (individualisme), humanisme dan lepas dari pengaruh atau dominasi agama (gereja). Menurut J. burekhardt konsep sejarah pemikiran yang merujuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kembali kebebasan berpikir sebagai periode yang dilawankan dengan periode abad pertengahan
Persamaan Definisi Filsafat Berbagai Zaman
Pada zaman abad klasik dan pada abad pertengahan menurut penulis tidak ada persamaan akan tetapi, pada zaman klasik dan zaman modern terdapat persamaan pemikiran, yaitu sama-sama mewujudkan pemikiran filsafat yang bersifat positif untuk membangkitkan dunia pemikiran filsafat seperti rasionalisme, subyektivitsme, dan individualisme .
Perbedaan Pemikiran Filsafat Dalam Tiga Periode
Dunia filsafat pada abad klasik sejalan dengan abad modern mempunyai satu tujuan yaitu, menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran yang rasionalis berdasarkan empiris yang bersifat positif. Namun pada abad pertengahan, pemikiran filsafat vacuum yang terdominasi oleh ajaran teologis (gereja) dan kebebasan berpikir sangat terbatas, perkembangan sains sangat sulit serta perkembangan filsafat terhambat.
KESIMPULAN
Memahami filsafat tidak hanya mengetahui asal usul dan arti istilah yang digunakan , melainkan juga harus memperhatikan konsep dan definisi yang diberikan filsuf menurut pemikiran mereka masing-masing. Akan tetapi perlu dikatakan bahwa konsep dan definisi yang diberikan filsuf tidak sama.
Konsep atau gagasan dan definisi filsafat yang begitu banyak tidak perlu untuk di bingungkan , bahkan sebaliknya justru menunjukkan betapa luasnya samudera filsafat , sehingga tidak terbatasi oleh sejumlah batasan yang akan mempersempit ruang gerak filsafat. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan dalam dunia pemikiran filsafat baik dari segi zamannya itu merupakan suatu keharusan bagi filsafat , sebab kesamaan dan kesatuan pemikiran serta pandangan justru akan mematikan dan menguburkan filsafat untuk selama-lamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Syadali Ahmad, Mudzakir. Filsafat Umum. CV Pustaka Setia: Bandung, 2004
Bagus Lorens, Kamus Filsafat. PT Gramedia pustaka Utama : Jakarta, 2002
0 Response to "FILSAFAT"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai Dengan Topik Pembahasan
Komentar Yang Mengandung Link Aktif Kami Anggap Sebagai Spam..!!